Obat bius tersebut telah menimbulkan korban jiwa sebanyak 2 orang menurut penuturan Humas RS Siloam Karawaci Tangerang.Yaitu mereka adalah seorang pria yang sedang menjalani operasi urologi atau saluran kemih sedangkan yang satunya adalah seorang perempuan yang sedang hamil yang siap melakukan operasi caesar yang diketahui namanya adalah Rielda Amanda.
Hal tersebut terjadi pada 11 Februari 2015 ,ketika dokter menyuntikkan obat bius Buvanest Spinal yang dikeluarkan oleh Kalbe Farma.Menurut penuturan Ary Avianto suami dari Rielda Amanda,setelah proses penyuntikan tersebut sang istri mengeluhkan gatal-gatal di area bekas suntikan tersebut.Dokter sempat mengira itu adalah alergi biasa,namun tak berapa lama kemudian pasien mengalami kejang-kejang yang cukup hebat apalagi di bagian kaki.
Kasus ini terjadi karena obat bius yang digunakan tersebut tidak sesuai antara kemasan dan isinya,yang seharusnya buvanest tetapi isinya asam tranexamat golongan antifibrinolitik yang digunakan untuk mengentalkan darah untuk proses mengurangi pendarahan.Dan pada tanggal 12 Februari 2015 pihak Kalbe Farma telah menarik massal seluruh peredaran Buvanest Spinal 0,5% Heavy 4 ml dan Asam Tranexamat Generik 500mg/Amp 5ml dengan batch no 629668 dan 630025.
http://www.tempo.co/read/news/2015/02/20/173643912/Korban-Bius-Buvanest-Spinal-Kalbe-Kejang-Hebat-Lalu
http://www.tempo.co/read/news/2015/02/19/083643697/Kronologi-Korban-Obat-Bius-Bermasalah
http://www.merdeka.com/peristiwa/obat-bius-berisi-pengental-darah-produksi-buvanest-spinal-disetop.html
http://www.tempo.co/read/news/2015/02/18/173643556/Kasus-Obat-Anestesi-Puan-Kalbe-Farma-Sudah-Diperingatkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar